Kita, sebagai orang Kristen, terus-menerus berada dalam pertempuran melawan musuh kita, iblis. Dia bukan musuh darah dan daging melainkan makhluk roh.
Tujuan utamanya adalah menimbulkan kekacauan agar masing-masing dari kita keluar jalur dari rencana Allah. Dia menunggu sampai kita berada di tempat yang rentan sebelum menelorkan serangan. Inilah sebabnya mengapa kita harus berjaga-jaga setiap hari.
1 Petrus 5:8-9 memerintahkan kita,
"Hati-hatilah dan tetap terjaga. Musuh, iblis, adalah seperti singa yang mengaum, sembunyi-sembunyi untuk menemukan seseorang agar bisa diserang. Tapi kamu harus melawan iblis dan tetap kuat dalam iman." (Contemporery English Version)
Ada saat-saat ketika kita mungkin merasa punggung kita seperti bertabrakan dengan dinding tanpa jalan keluar. Pikiran karena harus melawan raksasa kehidupan bisa jadi terintimidasi. Ini adalah ketika musuh datang kepada kita mengucapkan kata-kata ketakutan dan keraguan.
Setan selalu berusaha untuk mencegah kita agar percaya bahwa kita bisa berjalan dengan penuh kemenangan. Dia adalah seorang pendusta dan raja dari semua kebohongan. Kita dapat bertahan dan melawan atau lari dan bersembunyi, namun pilihan ada di tangan kita. Tidak masalah seperti apa keadaan yang tampak dan apa yang dikatakan setan. Yang paling penting adalah apa yang Firman Tuhan katakan tentang situasi tertentu kita.
"Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia." (Ibrani 10:23)
Dalam bukunya, The Secret Power of Speaking God's Word, Joyce Meyer berkata,
"II Korintus 10:4-5 mengajarkan kepada kita bahwa senjata kita bukanlah senjata duniawi, tetapi kuasa Tuhan yang sanggup meruntuhkan kubu-kubu pertahanan dalam pikiran kita. Untuk mengungkapkan imajinasi-imajinasi, pikiran-pikiran, kompromi-kompromi, dan teori-teori yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan, tidak ada cara lain kita harus menggunakan senjata serangan, yakni Firman Allah yang keluar dari mulut kita. Ketika kita berbicara, itu menjadi pedang bermata dua yang mengalahkan musuh dengan salah satu ujung dan membuka berkat-berkat dari langit dengan ujung yang lain. Ada banyak senjata lain bersifat bertahan, tetapi Firman itu dipakai untuk mengusir dan menghardiknya."
Kita tidak boleh menjadi orang-orang yang kembali dari Setan dalam kekalahan. Tidak! Kita harus berani dalam iman kita dan terus mendorong kembali kekuatan kegelapan dengan menggunakan Firman Tuhan sebagai senjata kita. Setan takut orang-orang yang benar-benar memegang teguh Firman Tuhan dan mulai menggunakannya untuk keuntungan mereka. Setan tahu kekuatan Firman, dan bahwa ia tidak cocok melawan itu.
"Yesus berkata kepadanya, Jauh dari saya, setan! Sebab ada tertulis ... "(Matius 4:10 NIV).
Allah mengutus AnakNya, Yesus, untuk mati untuk kita sehingga kita bisa kemenangan atas si jahat. Kemenangan kita dibeli dengan harga darah Yesus. Oleh karenanya, saat ini kita telah dilindungi oleh darah Kristus dan karena perlindungan ini setan tidak bisa berkuasa atas kita.
"Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya.Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah"(Efesus 6:10-17).